AGAMA, DOA & ILMU

"MANUSIA adalah ciptaan Allah. Dalam Islam, ini harus diyakini. Keyakinan inilah menjadikan manusia percaya bahwa Allah itu ada di sekeliling kita. Dengan kepercayaan itu timbullah apa yang disebut agama.Orang-orang yang beragama dan menjalankan agama itu secara baik, benar, dan sesuai dengan apa yang dikerjakan Nabi Muhammad saw., tentu akan berdoa dan mau menuntut ilmu.Doa yang dipanjatkan kepada Allah itu bermacam-macam, sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masing-masing. Umumnya manusia itu berdoa ketika datang kesulitan, kesusahan, dan penderitaan. Padahal kesulitan, kesusahan, dan penderitaan itu adalah ujian atau cobaan bagi setiap manusia hidup.Selanjutnya..Dalam hidup, manusia selalu mendapat cobaan, sampai di mana imannya atau keyakinannya terhadap Allah. Allah selalu memberikan cobaan terhadap manusia, baik dengan anak, keluarga, harta, pangkat, kedudukan, sakit, senang, susah, bahagia, dan sebagainya. Sebab itulah Allah selalu mengadakan serbadua, bodoh dan pandai, tinggi dan rendah, kaya dan miskin, banyak dan sedikit, dan lain-lainnya.Kesadaran manusia, akan timbul ketika datang masalah seperti sakit dan susah. Di saat inilah mereka berdoa ke hadirat Allah, memohon agar sakit yang dideritanya disembuhkan-Nya. Supaya kesusahan/penderitaan ini dicukupkan Allah sampai di sini. Doa yang tidak bosan-bosannya dia panjatkan kepada Allah, karena tidak tertahan penderitaan yang dia tanggung selama ini.Pepatah lama mengatakan, "Lama hidup banyak dirasai". Penderitaan hidup yang banyak dirasakan manusia itu, lama-kelamaan (umumnya) mendatangkan kesadaran. Dia berdoa kepada Allah, meminta dibebaskan dari perasaan/penderitaan. Memohon ampun dari segala dosa yang telah lalu.Setelah 59 tahun bangsa Indonesia merdeka, masih banyak rakyat yang melarat, hendaknya semakin banyak yang berdoa, tetapi kenyataannya kemelaratan/penderitaan itu tak kunjung berkurang. Ini satu bukti bahwa tidak banyak yang berdoa. Allah telah berfirman dalam Surat An-Naml ayat 62, "Atau siapakah yang memperkenankan permintaan (doa) orang yang melarat (kesulitan/menderita), bila ia berdoa (meminta), serta menghilangkan kemelaratannya itu, dan menjadikan kamu menjadi khalifah di muka bumi? Adakah Tuhan selain Allah? Bahkan kebanyakan mereka amat sedikit yang mengingat-Nya (berdoa/mengerti)."Untuk itu Nabi Muhammad saw. pernah berkata, "Tuntutlah ilmu walaupun ke negeri Cina sekalipun". Kalaulah mereka selalu mengingat-Nya, tentu penderitaan itu akan hilang setelah berdoa. Tetapi karena mereka tidak berilmu, maka berdoa pun tidak mau. Mereka tidak mengunjungi masjid, tidak pernah ke pengajian, tidak pernah mendengarkan ceramah, tegasnya mereka tidak menuntut ilmu.Menuntut ilmu atau belajar bukan hanya di sekolah, tetapi dengan membaca pun ilmu akan bertambah dan wawasan pun akan jadi luas. Ilmu pun ada di mana-mana. Yang penting, mau mencarinya atau menuntutnya.Dalam berdoa pun orang menyelipkan, "Tambahlah ilmuku ya Allah". Sebagaimana dalam Alquran Surat Thaahaa 114, "Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang Sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Alquran sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah, 'Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadamu ilmu pengetahuan.'"Kita pun diperintahkan untuk mempelajari ilmu agama. Sebagaimana tertera dalam Alquran Surat At-Taubah ayat 122,"Tidak sepatutnya bagi orang-orang mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya supaya mereka itu dapat menjaga dirinya."Jelas, betapa pentingnya ilmu pengetahuan bagi kemajuan umat Islam. Maka tidak salah Nabi Muhammad saw. menganjurkan untuk menuntutnya sampai ke negeri Cina. Kita pun tahu bahwa tulis-baca adalah kunci ilmu pengetahuan, sebagaimana terdapat dalam Surat Al-'Alaq (segumpal darah) 1, 2, 3, 4, dan 5.Dalam ayat-ayat ini kita dapat mengetahui Maha Penciptanya Allah, dan mengajarkan manusia tulis baca dengan perantaraan kalam. Allah pun mengajarkan manusia apa-apa yang tidak diketahuinya. Maka di sini pun kita mengerti dan tahu, betapa pentingnya agama, doa, dan ilmu bagi manusia. Kemudian kita pun ingat apa yang pernah dikatakan Prof. Dr. H.A. Mukti Ali, "Dengan ilmu, kehidupan menjadi enak; dengan seni, kehidupan menjadi halus, dan dengan agama, hidup menjadi terarah dan bermakna." Di sini perlu kita tambahkan, "Dengan berdoa, hidup menjadi tenang dan tenteram."Kelihatan sekarang betapa pentingnya orang beragama, berdoa, dan berilmu. Masih dalam ilmu, Salomon pernah berkata, "Ilmu adalah yang paling utama, karena itu pelajarilah ilmu itu, dan dengan segala kesanggupan carilah pengertian." Sebagai penutup kita kutipkan apa yang dikatakan oleh Ali bin Abu Thalib, "Segala keranjang dapat penuh karena isi, hanya keranjang ilmu, kian diisi kian minta tambah isi."

Template by : kendhin x-template.blogspot.com